"Sering kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka, keesoka harinya, pagi-pagi bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan kurban bakaran ..."
(Ayub 1:5)
Saya sering teringat sebuah kisah tentang seorang nenek yang menyimpan selembar foto keluarganya di bawah bantalnya. Foto keluarga ini masih tampak rapi dan tidak lecek sekalipun ditaruh di bawah bantal, seakan nemek ini menyimpan barang yang amat berharga nilainya. Foto ini ternyata dipergunakan oleh sang nenek disaat mendoakan setiap anak-anaknya, para menantunya, dan semua cucunya, dengan cara menyentuh satu per satu yang terpampang dalam foto keluarga itu dengan lembut dan penuh kasih serta menyebut nama mereka di depan Tuhan. Nenek itu menyadari bahwa semakin tambah usia semakin sulit untuk menghafal anak-anak, menantu , dan cucu-cucunya. Dengan meletakkan tangannya pada setiap orang yang ada dalam foto keluarga itu, tak ada satupun yang terlewat untuk didoakan. Bahkan nenek ini mengimani gerakan tangannya di foto itu sebagai ungkapan rindu untuk memberkati semua anggota keluarganya satu per satu.
Ayub juga mendoakan sepuluh orang anaknya. kekayaan, kenikmatan hidup, kejayaan dan kesuksesan yang ia alami bersama keluarganya tidak membuatnya jauh dari Tuhan. Ia selalu mengadakan doa untuk membawa seisi keluarganya agar jangan berdosa kepada Tuhan dan memohonkan pengampunanNya. Ini sebuah keteladanan iman keluarga yang sangat menyentuh hati.
Sebagai keluarga Kristen dimasa kini, apakah kita memiliki waktu khusus berdoa buat seisi keluarga kita dimanapun mereka berada??? Kasih sayang kita kepada keluarga dapat kita wujudkan dengan selalu mengingat dan mendoakan setiap anggota keluarga.
ayat bacaan :
Ayub 1:1-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar